Kamis, 28 April 2016

Keindahan Curug Benowo dan Curug Lawe di Kaki Gunung Ungaran Jawa Tengah


Kota Ungaran, masih termasuk dalam wilayah kabupaten Semarang adalah sebuah kota yang mungkin sebagian orang hanya sebagai kota lintas yang akan atau sesudah dari kota Semarang. Jangan salah, Kota Ungaran memiliki banyak destinasi wisata yang tak kalah indah dari kota-kota lain disekitarnya. Karena terdapat banyak perbukitan dan gunung disana, destinasi pegunungan merupakan salah satu destinasi yang ditonjolkan. Selain candi Gedong songo dan Umbul Sidomukti, Ungaran mempunyai destinasi wisata yang terpendam dan keindahanya sayang kalau dilewatkan. Curug Lawe dan Curug Benowo menjadi pelengkap keindahan destinasi wisata Kota Ungaran saat ini.
Obyek Wisata
Curug Lawe dan Curug Benowo yang masih satu kawasan Gunung Ungaran Kabupaten Semarang. Curug ini berada di tengah-tengah curug lawe ungaran jawa tengahperkebunan cengkeh, dilereng pegunungan dan di dalam hutan yang masih terjaga keasliannya. Kedua curug ini merupakan hulu dari kali banjir kanal timur atau Kali Garang Di Semarang. Nama Curug Lawe diambil karena konon jumlah air terjun yang ada baik dari yang besar hingga yang terkecil berjumlah 25 buah, dalam bahasa jawa “selawe”.
Perlu sedikit perjuangan untuk sampai ke tempat ini. Dari pos pintu masuk, pemjungung akan diajak untuk berjalan melewati trek-trek pegunungan yang naik turun. Tetapi dalam perjalanan yang sebagian orang menganggap cukup melelahkan, disepanjang perjalanan pengunjung akan disuguhkan pemandangan perpaduan warna hijau daun dan coklat kayu yang basah. Perpaduan tersebut membuat suasana menjadi segar walau kadang terik matahari menyengat menembus diantara dedaunan. Sebagai rute awal, pengunjung akan menyusuri sungai irigasi buatan dan berbatasan dengan jurang yang menjadi jalur air bersih mengaliri sawah-sawah diarea tersebut. Setelah menyusuri sungai irigasi, pengunjung akancurug benowo ungaran jawa tengahmelewati sebuah jembatan besi yang juga berfungsi sebagai jembatan air irigasi yang berada dibawahnya. Jangan lupa untuk berfoto di jembatan ini, karena pemandangan jembatan ini sangat mengagumkan. Setelah dari jembatan, pengunjung akan menemukan percabangan jalan yang menunjuk ke arah Curug Benowo dan Curug Lawe. Biasanya pengunjung lebih dahulu memilih untuk ke Curug Benowo, tidak tahu alasanya kenapa. Dari percabangan akan menembuh perjalanan sekitar 1 jam dengan melewati beberapa tanjakan, jembatan kayu dan sungai yang airnya begitu menggoda untuk kita segera menceburkan diri. Dari kejauhan searah dengan sungai, Curug Benowo akan nampak indahnya dengan derasnya air yang jatuh dari atas.
Setelah puas menikmati keindahan dan berbasah-basahan di Curug Benowo. Perjalanan berlanjut ke Curug Lawe. Dengan menempuh sekitar 30 menit atau sekitar 1 km melewati rute tanpa harus kembali ke percabangan jalan tadi. Rute yang dilewati berupa jalan setapak berpasir yang basah dan menyusuri sungai yang dangkal. Sepanjang sungai yang dipenuhi dengan batang kayu yang hanyut menambah kesan kealamian. Setelah melewati sungai, suara gemericik Air Terjun Curug Lawe terdengar pertanda tidak jauh lagi sampai dengan Curug Lawe.jalan cabang curug lawe ungaran jawa tengah
Keindahan Curug Lawe sangatlah mempesona. Air Terjun utama yang cukup tinggi dan sekitarnya terdapat air terjun yang berukuran lebih kecil nampak segar dimata. Curug Lawe berada di tebing bebatuan yang melingkar dan semua dinding batu dilintasi oleh air terjun nampak seperti dekorasi alam yang eksotik. Disekitar sunagi dibawahnya berserakan kayu dari pepohonan yang mati terbawa oleh air terjun. Jadi walaupun baru bersenang-senang dibawah air terjun, harus tetap waspada.
Lokasi
Curug Benowo dan Curug Lawe berlokasi di kawasan Gunung Ungaran yang secara administratif terletak di Gunung Pati, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Propinsi Jawa Tengah
Akses
Berjarak 12 km dari kota Semarang atau 7 km dari kota Ungaran. Dari Ungaran (alun-alun) mengambil arah ke Mapagan melalui jalan tembus arah ke Boja. Sesampainya di Boja ambil belokan ke kiri di desa Sumur Gunung. Selanjutnya dari pertigaan Sumur Gunung tersebut diteruskan ke arah selatan hingga perkebunan cengkeh zanzibar sekitar 3 kilometera dengan kondisi jalan menanjak. Sesampai di perkebunan ini bagi yang membawa kendaraan dapat memarkirkan kendaraannya di dekat geust house.
Fasilitas dan Akomodasi
Fasilitas di area curug masih terbilang minim, hanya ada satu toilet. Disarankan mempersiapkan bekal dan keperluan pribadi selama berkunjung ke area curug, karena tidak terdapat warung makanan. Untuk masalah penginapan bisa mencari di Kota Ungaran.

Jalur Pendakian Gunung Ungaran



Gunung Ungaran terletak di sebelah Selatan - Barat Daya kota Semarang dengan jarak sekitar 40 Km, tepatnya berada di kabupaten Semarang. Gunung Ungaran termasuk gunung berapi. Gunung ini terdiri dari tiga buah gunung yakni Gn. Gendol, Gn.Botak, dan Gn. Ungaran. Puncak tertinggi Gn. Ungaran memiliki ketinggian 2.050 mdpl.

Gunung Ungaran ini memiliki tiga jalur pendakian sampai puncak yakni jalur candi Gedung Songo, jalur Jimbaran, dan jalur Medini. Dari tiga jalur tersebut yang sering di lewati pendaki yakni jalur candi Gedung Songo dan jalur Jimbaran.

Untuk menuju puncak Gunung Ungaran ini dibutuhkan waktu sekitar 5 jam dari candi Gedung Songo, atau sekitar 8 jam dari Jimbaran. Gunung ini dapat didaki dari Jimbaran - Ungaran, atau dari Taman Wisata Candi Gedung Songo - Ambarawa. Bagi para penggiat alam bebas dari Jawa Barat atau Jawa Timur bisa menggunakan transportasi darat kereta api, dari jawa barat naik kereta api Tawang Jaya dari stasiun Senen Jakarta menuju stasiun Poncol - Semarang. Jawa Timur naik kereta api dari stasiun pasar turi menuju Poncol Semarang. Sesampainya di stasiun poncol ini kita naik bus kota menuju terminal Terboyo, dilanjutkan dengan bus kecil jurusan Bandungan.

Gunung Ungaran memiliki ketinggian 2050 mdpl, kondisi alamnya masih diselimuti hutan lebat dan banyak terdapat tempat-tempat wisata, maupun tempat-tempat keramat yang sangat menarik untuk dikunjungi. Panorama di puncak Gunung Ungaran kita bias menyaksikan Gunung Merbabu yang sangat kokoh dan besar saat di lihat di atas puncak Gunung Ungaran.
  • Transportasi
    • Dari termina Terboyo cari bus jurusan bandungan turun di pasar jimbaran Rp.10.000,- perjalanan kurang lebih 45 menit.
    • Ojek dari pasar jimbaran ke Pos pendakian I Mawar Rp.15.000,-
  • Pendakian Jalur Jimbaran
Sampai Pos Mawar perjalanan dilanjutkan kembali dengan trekking menuju Pos II atau Pos Bayangan. Dari Pos Mawar kita dapat melihat Gunung Merbabu dan Gunung Telomoyo. Kita manfaatkan semaksimal mungkin suasana panorama menawan ini dengan mendokumentasikan setiap momen bagus.

Awal perjalanan kita memulai kawasan hutan ciri khas pegunungan dengan vegetasi yang sedikit tertutup sehingga udara cukup sejuk. Medan kemudian mulai menanjak dan vegetasi mulai terbuka, sehingga pada saat cuaca kemarau medan ini menjadi berdebu. Perjalanan di lanjutkan dengan medan yang mulai memasuki kawasan hutan kembali dengan banyak pepohonan sehingga suasana menjadi sejuk, ditengah perjalanan kami melewati sungai dan terdapat air terjun kecil sehingga suasana menjadi sejuk. Suara air dan angin semilir begitu sejuk dan damai dengan suasana tempat yang masih tertutup dengan pohon-pohon besar gunung Ungaran.

Dari air terjun perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kea rah kanan dengan track yang menanjak dan kembali agak landai. Melintasi kawasan hutan sejauh 1 km akan mengantarkan kita ke perkebunan Sikendil. Di lokasi perkebunan kopi ini terdapat pondok dan bak penampungan air yang menyerupai kolam renang.

Terdapat percabangan jalan, kekiri adalah menuju puncak sedang lurus adalah jalur menuju Babadan, Ungaran. Jalan agak menanjak hingga kemudian mendatar untuk menuju pertigaan yang merupakan jalur ke puncak. Di ujung jalan datar, kita sampai dipertigaan si kendil, sebuah percabangan di perbatasan antara kebun kopi

DUSUN PROMASAN
Untuk menuju puncak kita ambil jalur kekiri, namun sebaiknya kita beristirahat dulu di Dusun Promasan turun kearah kanan yang juga merupakan jalur pendakian dari arah Boja Kendal. Dusun Promasan terletak di tengah perkebunan teh dengan jumlah rumah hanya sekitar 25 rumah.

Pemandangan puncak Gunung Ungaran dari lokasi ini sangat luar biasa indahnya. Pendaki biasanya menginap di rumah Biyung namun tidak menjual makanan, untuk makan harus memasak sendiri. Sementara di rumah bapak ketua RT menyediakan warung makan serta perlengkapan lainnya. Kalau mau membuka tenda terdapat lapangan yang cukup luas di dekat kamar mandi umum.

Terdapat Gua Jepang di tengah-tengah perkebunan teh. Gua ini dibangun pada masa pendudukan Jepang dan merupakan tempat persembunyian tentara Jepang ketika Perang Dunia ke II. Gua Jepang berupa lorong panjang sekitar 150 meter. Terdapat ruangan-ruangan di sisi kiri dan kanan lorong. Gua ini memiliki 3 buah pintu masuk yang juga berfungsi sebagai ventilasi udara. Untuk memasuki gua harus menggunakan lampu senter, dan bila hujan air bisa masuk gua sehingga menjadi licin.

Selain Gua Jepang tempat menarik lainnya berupa Candi Promasan yang berupa kamar mandi umum terbuka yang berhiaskan patung-patung sederhana. Konon dengan mandi di tempat ini akan membuat kita awet muda.

MENUJU PUNCAK GN.UNGARAN
Dari dusun Promasan pendakian dilanjutkan dengan menyusuri jalan setapak di tengah-tengah perkebunan teh. Di ujung perkebunan teh kita akan menemui hutan yang tidak begitu lebat dengan lamtoro gunung dan cemara menghiasinya. Selanjutnya kita akan menemukan pertemuan jalur, ambillah jalur lurus karena jalur kiri merupakan jalur dari pertigaan. Apabila kita tidak turun ke Desa Promasan tetapi langsung kepuncak dari pertigaan, ketika menemui percabangan ini ambillah jalur kekiri. Jarak tempuh normal dari pertigaan dan desa promasan menuju puncak adalah 2 jam dengan medan yang berat, penuh batu-batu, dan tak jarang kita harus memanjat batu-batu yang tingginya 1 meteran.

Setengah perjalanan atau sekitar 1 jam berjalan, kita akan menemui tebing-tebing batu yang berketinggian sekitar 20 meter dan dihiasi oleh padang sabana dengan pepohonan yang jarang. Daerah ini di siang hari sangat panas dan berangin kencang karena tidak adanya pohon-pohon pelindung yang tumbuh, kebanyakan hanya alang-alang yang dapat kita temui di sini hingga puncak.

Disarankan agar mendaki ke puncak saat malam atau pagi-pagi sekali, selain untuk menghemat air minum juga agar terhindar dari terik matahari yang dapat membakar kulit. Jalur disini menuntut kewaspadaan yang tinggi, karena kita melewati punggungan yang terjal berbatu besar serta licin. Kita menempuh jalan setapak yang mengitari tebing-tebing.

Apabila anda sudah mencapai hutan kecil yang diapit oleh 2 punggungan berarti puncak gunung Ungaran sudah dekat. Di atas hutan kita dapat menemui tebing terjal, jalan setapak dengan menyusuri bagian tengah tebing menuju arah kiri kemudian berbelok ke kanan dan akhirnya sampailah ke puncak Ungaran yang berketinggian 2050 mdpl dan dihiasi oleh sebuah tugu yang dibangun oleh batalyon militer dari Semarang. Dari puncak Gn. Ungaran kita dapat melihat Gn. Sumbing, Gn. Sundoro di sebelah barat daya.

TURUN KE CANDI GEDONG SONGO
Menuruni Gunung Ungaran melewati jalur Candi Gedong Songo menjadi pilihan yang menarik. Dengan melintasi kawasan hutan yang cukup lebat serta jalan yang licin bila turun hujan, pendaki dituntut untuk tetap waspada karena banyak jalur percabangan yang akan membawa pendaki ke jurang atau ke jalur pendakian lainnya.Jalur yang panjang dan agak landai sering kali juga harus menuruni tanjakan-tanjakan yang sangat terjal memberikan nuansa yang berbeda dalam pendakian ke gunung Ungaran.

Mendaki dan menuruni gunung ungaran bila dilakukan di siang hari ada keunikan tersendiri, kita dapat menikmati suasana hutan yang cukup lebat dengan dihiasi tebing-tebing curam puncak-puncak gunung Ungaran. Terutama ketika kita berada di lembah yang di apit oleh dua puncak.

Setelah berjalan sekitar 3 jam melintasi track yang berselang-seling anatara landai dan terjal di tengah hutan yang cukup lebat, jalur menjadi terbuka melintasi padang rumput. Di siang hari terasa sangat panas dan di musim kemarau banyak debu sehingga harus menjaga jarak dengan pendaki di depannya karena debu yang dibuat oleh langkah kaki pendaki di depannya. Meskipun demikian kita akan disuguhi pemandangan yang sangat indah ke arah gunung Merbabu dan Rawa Pening di sepanjang perjalanan.Sedangkan di sebelah tenggara, kita melihat Gn. Telomoyo, Gn. Merbabu, dan Gn. Merapi


Sumber bisa langsung baca di link berikut http://www.catatanhariankeong.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-ungaran.html#ixzz477LXprLV